BenniSobekti.com – Tips Untuk Training Bonsai Cascade Paling Penting Untuk Pemula, Assalamualaikum broo oke salam bonsai dan tanaman hias untuk semuanya yang membaca artikel saya ini.

Oke lor, kali ini saya ini akan mmberikan informasi mengenai Tips Trining Bonsai Cascade yang sekiranya bisa membantu kita ini, dan untuk para pemula yang akan bisa mendapatkan inspirasi dari artikel saya ini, silahkan baca sampai habis ya.

Baca juga: Sejarah Penjing Cina & Awal Mula Bonsai Jepang Terlahir

Tips Untuk Training Bonsai Cascade

Training Bonsai Cascade, adalah pilihan yang dilakukan dalam pertemuan anggota PPBI Cabang Sidoarjo bulan Juli yang baru lalu.

Sebagai bahan diskusi, disediakan bonsai Waru India, milik Husny Bahasuan, ketua PPBI Cabang Sidoarjo yang kebetulan juga menjadi tuan rumah pertemuan.

Secara umum, bonsai itu memiliki gaya cascade (seperti air terjun kecil). Lantas muncul pertanyaan, dimanakah bagian depannya (front)?

Apakah tampak depan itu harus dari samping? Bagaimana kalau dipandang dari depan? Bagaimana dengan model perantingannya? Dimanakah letak keindahannya?

Maka bonsai itupun digunduli ramai-ramai, agar tahu persis model perantingannya. Yang jelas, aturan-aturan bonsai yang selama ini disebut “pakem” untuk bonsai konvensional tidak mungkin diterapkan pada bonsai cascade.

Pakem itu hanya berlaku untuk bonsai formal atau gaya tegak (chokan). Meskipun, gaya cascade disebut-sebut sebagai salah satu gaya dasar bonsai. Empat gaya lainnya adalah Formal, Informal, Slanting, dan Semi Cascade.

Tips Memebuat Bonsai Cascade Yang Indah

Baca juga: Bonsai Gaya Slanting Indah & Mempesona

Bonsai cascade memang bertumpu pada keindahan lekuk liku batangnya yang menjulur ke bawah. Maka yang disebut-sebut “kepala” itu juga ada di bawah.

Pusat perhatian (point of interest) justru terletak pada lekukan-lekukan batang tersebut. Maka program yang dilakukan adalah bagaimana memperindah juluran batang ke bawah itu tanpa harus tergantung adanya “kepala” di atas.

Membahas kasus bonsai waru ini, ditemukan bahwa batang utamanya masih terkesan flat (datar) sehingga diperlukan training lanjutan.

Dalam hal membuat liukan batang ini, perlu diperhitungkan, bahwa semakin besar diameternya maka liukan itu semakin hilang.

“Jadi kemungkinan ini sudah harus diantisipasi sejak batang masih kecil,” tutur Husny berdasarkan pengalamannya. Lantas, dimana keindahan bonsai ini?

Dalam diskusi ditemukan lagi, bahwa diperlukan reposisi. Yaitu posisi tanaman perlu dibuat sedikit miring sehingga lebih nampak dimensinya.

Baca juga:

Demikianlah sedikit pemaparan tetang bonsai cascade dari saya, semoga dapat bermanfaa untuk kita semuanya, terimakasih sudah membaca dan selalu ikuti artikel saya ini, jangan lupa untuk selalu ikuti dan selalu berikan komentar serta sarannya ya. Wassalamualaikum. (bsc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *