BenniSobekti.com – Bonsai: Senirupa Yang Mencari Pengakuan Dari Masyarakat, Assalamualaikum sedulor bonsai jumpa kebali, dan sekarang silahkaan untuk membaca artikel saya ini mengenai seni rupa bonsai.

Bonsai merupakan seni rupa yang membutuhkan pengakuan dari seluruh masyarakat awam di manapun berada, seni rupa bonsai merpakan sebuah seni yang sangat membutuhkan ke ahlian khusus.

Dalam membuatnya, seperti rasa sayang dan telaten yang tinggi dalam merawat serta hobi dalam dunia tanaman hias, Oleh karena itu silahkan baca artikel berikut sampai habis ya lor.

Baca juga: Bonsai Kelapa Butuh Sebuah Pengakuan Dari Masyarakat

Pengakuan Senirupa Bonsai

Bonsai bukan lagi hanya sekadar tanaman hias. Beberapa tahun belakangan ini telah ada klaim bahwa bonsai ialah karya seni, khususnya seni rupa 3 dimensi.

Namun seorang antropolog yg jua kurator senirupa menolak klaim tersebut, sebab bonsai minim rekayasa insan. Kurator lainnya mengakui sebagai seni.

Tetapi bukan senirupa. sementara kalangan pecinta bonsai, punya alasan kuat buat permanen menjamin bahwa bonsai ialah seni rupa.

Klaim bonsai menjadi karya senirupa selama ini memang dilakukan kalangan penggemar bonsai sendiri. Meski mereka yg melakukan itu merupakan jua perupa.

Dan mempunyai latarbelakang pendidikan formal seni rupa, tetap saja mereka lebih berpihak pada bonsai. Robert Steven misalnya, adalah seseorang pelukis serta pematung.

Wahjudi D. Sutomo jua seorang pelukis serta sarjana senirupa. Sigit Margono yang pematung serta dosen senirupa, yang bukan kolektor bonsai, namun intensitasnya pada perbonsaian sangat kental. sebagai akibatnya klaim yang dilakukannya bahwa bonsai adalah karya senirupa, masih bias.

yang jelas, kecenderungan memaknai bonsai menjadi karya senirupa ini menarik. dalam serangkaian diskusi bonsai selama ini, yg seringkali dibicarakan artinya seni rupa.

Kata-istilah senirupa bersliweran dalam diskusi seni bonsai. Bahkan, ini yg menarik, PPBI Sidoarjo pernah menggelar pameran apresiasi dengan mendatangkan juri yang terdiri asal pelukis, pematung dan fotografer.

Senirupa Bonsai Di Masyarakat

Baca juga: Tips Mengenal & Cara Pengawatan Pohon Bonsai

Bagaimanakah pandangan kalangan senirupa sendiri? yg tidak mengerti bonsai? buat itu majalah Jelajah Bonsai melakukan serangkaian wawancara dengan pihak-pihak yg sangat berkompeten buat hal itu.

Pakar bonsai mengenai senirupa bonsai

Wahjudi D. Sutomo misalnya, ialah pihak pertama yg melontarkan tentang senirupa bonsai ini. Posisinya menjadi perupa sekaligus penggemar bonsai, tentu mampu dianggap bias.

Nah, bagaimana dengan Suwarno Wisetrotomo? Dosen senirupa ISI Yogyakarta ini ternyata memiliki pandangan yg berbeda mengenai seni bonsai.

Suwarno sengaja ditemui pada rumahnya yg asri, contoh pendopo, pada daerah Banguntapan Yogyakarta ad interim Djuli Djatiprambudi, mendukung klaim senirupa bonsai itu.

Djuli adalah Doktor Senirupa lulusan ITB dan sekarang menjabat menjadi koordinator Jurusan (Kajur) Senirupa FBS Unesa.

Pendapat senada didukung oleh Noor Ibrahim, pematung Surabaya yang berpengalaman pameran pada banyak sekali negara.

Yusuf Susilo Hartono, pemimpin redaksi majalah Visual Art, menggunakan hati-hati tidak menolak klaim senirupa bonsai itu, meski diakuinya bahwa nampaknya komunitas senirupa negeri ini belum sepenuhnya mampu menerima klaim tersebut.

Pandangan yang tidak sinkron dilontarkan sang Jean Couteau, antropolog asal Prancis yg berdiam di Bali. Jean adalah juga seorang, penulis, pengamat serta kurator senirupa ternama di Indonesia.

Manakah yg benar? Rangkaian wawancara ini tidak dimaksudkan buat mencari kebenaran tunggal. biar saja mereka berbicara dari perspektifnya sendiri.

Baca juga: Masa Depan Bonsai Untuk Kemajuan Di Kemudian Hari

Yang jelas, karena selama ini kalangan penggemar bonsai senang menjamin bahwa bonsai ialah karya senirupa, maka sudah saatnya orang senirupa sendiri yg perlu ditanya pendapatnya mengenai hal ini.

bisa jadi mereka mendukung klaim tersebut, atau malah menolaknya, pula yang beropini moderat. Mereka terdapat yg mengerti bonsai, terdapat yg hanya senang, terdapat yg tidak mengerti sama sekali.

Dan waktu pendapatnya dirasa kurang sinkron dengan potret perkembangan bonsai ketika ini, maka itulah tugas kalangan penggemar bonsai buat melakukan kampanye.

Bahwa bonsai wajib diperkenalkan ke luar dunia bonsai. tidak hanya asyik di kalangan penggemar bonsai sendiri. Jangan jadi jago kandang. Itulah pesan pentingnya.

Baca juga:

Demikianlah sedikit dari saya lor, semoga bisa bermanfaat untuk kita semuanya ya lor, oke terimakasih sudah mengikuti selalu dan membaca artikel saya, jangan lupa untuk saran dan komentarnya ya lor. Wassalamualaikum. (bsc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *