BenniSobekti.com – Bonsai Kelapa Butuh Sebuah Pengakuan Dari Masyarakat, Assalamualaikum lor, selamat malam untuk sedulor bonsai dan tanaman hias di seluruh dunia maya berada.

Sekarang ini telah marak sekali penggemar dari bonsai kelapa dari berbagai daerah, nah maka dari itu artikel kali ini mengusung tentang bonsai kelapa yang butuh pengakuan dari masyarakat lor, oke silhkan baca sampai habis ya lor.

Baca juga: Teknik Dasar Membuat Bonsai Kelapa Super Mudah

Bonsai Kelapa

Apakah kelapa yang tumbuh kerdil pada pot dapat diklaim bonsai? Mengapa selama ini seolah-olah tidak ada pengakuan bahwa ada bonsai kelapa?.

Gugatan semacam ini bukan hanya muncul satu 2 kali, antara lain yg masuk pada redaksi Green Hobby.

Salah satu dari gugatan itu contohnya isi SMS di bawah ini:

saya ini kelapa, umur 18-an tahun, tinggiku hanya 70-an cm. Mengapa aku tidak diterima sebagai anggota PPBI? Apa karena bonsai saya tidak bercabang? aku kan bukan ayam kate.

berasal isi SMS itu, ada kesan, bahwa selama ini bonsai kelapa belum atau bahkan tidak mendapat pengakuan untuk dapat diklaim bonsai.

Dan pengakuan itu (harusnya) tiba dari satu-satunya organisasi penghobi bonsai, yaitu PPBI. Lebih-lebih pengakuan berasal juri bonsai, yang diwujudkan (contohnya) ada bonsai kelapa yg mendapatkan “bendera” pada sebuah kontes bonsai.

Bahwa terdapat anggapan kelapa masih layak disebut bonsai, terbukti pada pameran bonsai di Lamongan (3-12/6), terdapat bonsai kelapa yg diikutkan.

Pameran bonsai pada Jember beberapa waktu yg kemudian jua terdapat bnsai kelapa, yg ditata gaya lansekap. Bukan tidak mungkin pada pameran bonsai di kawasan lain juga ada bonsai kelapa.

Anggapan Masyarakat Terhadap Bonsai Kelapa 

Baca juga: Woow Bonsai Kelapa Gading Tunas Dua

Dan rakyat lantas beranggapan, “oo memang kelapa dapat disebut bonsai. Buktinya, mampu ikut pameran.” Bila parameter itu yg dipakai, maka bukan hanya kelapa.

Pada pameran bonsai pada Lamongan juga, terdapat bonsai bambu, yg (menariknya) malah dinobatkan sebagai bonsai terbaik ke 2 berasal 3 bonsai favorit.

Dalam pameran bonsai pada Pamekasan tahun kemudian, malah ada bonsai pepaya. Bahkan, konon pada pameran bonsai ASPAC I tahun 1991, pernah ada bonsai pisang.

Jadi, kalau hanya ikut dalam pameran, memang itu hak panitia. Apalagi pemiliknya sama-sama memenuhi kewajiban sebagai peserta, yaitu membayar beaya pendaftaran.

Soal juri mengakui, menilai atau bahkan memenangkan, itu soal lain. Paling-paling terdapat yg berkomentar, “kelapa kok dibilang bonsai”. Hal yang sama pula berlaku buat bambu, pepaya serta pula pisang.

Memang betul bahwa dari definisi menurut dari pungkasnya (etimologi), bahwa bonsai berasal dari bahasa Jepang, Bon (wadah) serta Sai (tanaman). namun tidak seluruh tanaman dalam pot/wadah bisa dianggap bonsai.

Dalam berbagai kesempatan, penghobi bonsai senior, Wahjudi D. Sutomo mengemukakan, bahwa bonsai merupakan pohon yg ukuran kecil, yg pertumbuhannya diatur, berpenampilan menarik, berbentuk indah , berkesan tua dan ditanam dalam pot.

Jikalau hanya mengacu asal definisi ini, sebetulnya kelapa dapat digolongkan dalam bonsai. sebab kelapa bisa dibuat menjadi pohon yang mungil, pertumbuhannya pula bisa diatur, serta ditanam dalam pot.

Baca juga: Cara Top Membuat Bonsai Kelapa Media Air ( Hydro Coco )

Kualitas Bonsai Kelapa Untuk Diakui

Bahkan bukan hanya berkesan tua, tetapi kelapa yg dibonsai bisa dipastikan telah menjadi tumbuhan tua. Hanya saja, buat 2 item, yaitu “berpenampilan menarik” dan “berbentuk latif”.

Maka bonsai kelapa hanya sekadar dapat memenuhi syarat tadi, namun sulit buat ditingkatkan kualitasnya. artinya, sesuatu yang dianggap menarik serta latif itu ada tingkatannya.

Ada bonsai yg menarik serta indah , tetapi terdapat yg lebih menarik dan lebih latif lagi dan terdapat lagi yg jauh lebih menarik serta jauh lebih latif, bahkan pada atasnya lagi.

Sebab itu, buat meningkatkan derajat menarik serta indah itu maka dilakukan banyak sekali macam cara, mulai berasal menghasilkan motilitas dasarnya, mengatur percabangannya, merancang perantingannya, menghasilkan kanopinya, menciptakan keringan, bunjin, sampai menggunakan membarui gayanya.

Kesemuanya itu tak dapat dilakukan di bonsai kelapa, yg hanya tumbuh formal, tegak, bentuk kanopinya itu-itu saja, tidak ada ranting serta cabang yg bisa diatur. Bonsai kelapa memang menarik, karena unik.

Bonsai kelapa memang latif, akan tetapi taraf keindahannya ya hanya hingga di situ saja. tak dapat ditingkatkan lagi.
Jadi, jika ada yg permanen bersikukuh bahwa kelapa bisa dibonsai, ya memang mampu saja.

Bahwa ada bonsai kelapa, itu juga sah-legal saja. Lantas, mengapa PPBI tidak mengakui? Pertanyaan ini mustinya tidak perlu diajukan.

Sebab PPBI bukan institusi yang berhak membaptis apakah bonsai kelapa (atau pohon apapun) pantas disebut bonsai atau bukan. tidak perlu terdapat pengakuan dari PPBI, karena selama ini PPBI juga tidak pernah memberikan pengakuan yang sama buat pohon yang lain.

Pengakuan Juri Bonsai Kelapa

Baca juga: Cara Membuat Bonsai On The Rock Secara Mandiri

Soal pengakuan dari juri bonsai? Nah, itu nanti dulu. sebab para juri itu telah terikat menggunakan hukum yg baku buat menilai bonsai.

Terdapat kolom-kolom yang harus diisi, yaitu: Penampilan holistik, gerak Dasar, Kematangan, serta Penjiwaan. Kelapa, bambu atau pepaya dan pula pisang, akan gugur sebagai pemenang bila dievaluasi sesuai kolom-kolom tadi.

Jadi, bila ingin mendapatkan “pengakuan”, maka serahkan saja penilaian itu pada pengunjung pameran. Buktinya, Bonsai Bambu bisa terpilih menjadi keliru satu pemenang pada bonsai favorit di pameran bonsai di Lamongan.

Sekali lagi, itu legal-sah saja. tidak usah merengek di PPBI atau protes di juri. bila perlu, digelar pameran pameran bonsai khusus buat kelapa, bambu, pepaya, pisang dan seluruh tanaman yang dapat dirancang tumbuh kecil dalam pot.

Baca juga: Cara Jitu Membuat Bonsai Kelapa Bercabang

Demikianlah sedikit mengenai artikel saya, semoga dapat bermanfaat untuk kita semuanya, terimakasih sudah membaca dan mengikuti setiap artikel saya, jangan lupa untuk saran dan komentarnya ya. Wassalamualaikum. (bsc)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *