bennisobekti.com – Proses Pembentukan Bonsai Beringin Yang Paling Praktis Untuk Diketahui, assalamualaikum teman bonsai semuanya, pada kesempatan Pagi hari ini aku akan mencoba buat selalu menyampaikan informasi & referensi yang berguna untuk teman-teman bonsai semua.
Berikutpemaparan dari saya yang secara terperinci dengan kaidah konsep yang sderhana sehingga diharapkan dapat membantu semuanya dalam proses penciptaan tanaman bonsai dengan gaya yang diinginkan.
Jika ingin Tahu silahkan bacasampai habis artikl ini supaya dapat mengerti maksud dan tujuan dari artikel ini selamat membaca.
Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Bonsai & Perawatan Paling Mudah
Klasifikasi Pembentukan Bonsai
Bonsai merupakan tanaman kerdil yang biasanya ditanam pada pot dangkal. Secara holistik sebuah bonsai merupakan miniatur asal pohon bonsai tertua yang agung di alam bebas yang disempurnakan.
Lebih berasal itu sebuah bonsai melambangkan keharmonisan dari alam semesta yang unsur utamanya terdiri asal langit, bumi dan manusia.
Hal ini tercermin dari bentuk bonsai yang selalu ialah segitiga a simetris. Titik tertinggi melambangkan langit, titik terendah melambangkan bumi sedang.
Yang tengah melambangkan manusia (budi sulistyo & limanto subijanto: 1991). Konsep pemahaman tentang arti seni bonsai diatas.
Pada prinsipnya mencerminkan sebuah hubungan yang latif antara oleh khalik dengan hasil ciptaannya membentuk seni bonsai eksis hingga saat ini
Serta telah berlangsung sepanjang ratusan tahun. Itulah sebabnya, sebuah master tanaman bonsai di dunia dibuat dalam saat yang relatif panjang dengan penanganan taraf – ketelitian yang tinggi.
Mengingat proses pembentukan yang sangat usang, maka bagi para pencinta bonsai bisa mengisi kebutuhannya pada membuat dan menikmati bonsai menggunakan alternatif.
Yang intinya mengaplikasikan kaidah-kaidah pembentukan bonsai pada tumbuhan lain yang bukan pohon buat menerima bentuk bonsai yg diharapkan.
Seperti gaya tegak lurus ( formal upright ), tegak ( informal upright ), miring (slanting), setengah menggantung (semi cascade), menggantung (cascade), tertiup angin (wind swept) serta lain sebagainya.
Baca Juga : Cara Top Membuat Bonsai Kelapa Media Air ( Hydro Coco )
Pembentukan bonsai
Galat satu syarat bonsai yang baik artinya berbentuk indah serta alami. Indah merupakan bonsai tersebut dapat menunjukkan keharmonisan holistik bagian tanaman serta keserasian menggunakan potnya.
Alami merupakan bentuk bonsai tadi tak menyimpang dari bentuk pohon aslinya di alam bebas. Secara awam bonsai berbentuk segi tiga asimetris.
Ada 5 gaya dasar bonsai :
1. Tegak lurus (chokkan) 2. Tegak berliku (tachiki)
3. Miring (shakan) 4. 1/2 menggantung (han kengai)
5. Menggantung (kengai)
Selain lima gaya dasar, masih ada gaya lain yang artinya perkembangan berasal kelima gaya dasar tadi diantaranya :1. Sapu terbalik (hokizukuri) 2. Tertiup angin (pukinagashi)
3. Terpelintir (nejikan) 4. Tumbuh di batu (ishizuki)
5. Mencengkram batu 6. Menonjolkan akar (neagari)
7. Cabang merunduk (shidarezukuri) 8. Bebas (bunjin)
9. Tumbuh berasal batang (ikadabuki) 10. Akar terjalin (netsunagari)
Buat membuahkan bonsai berbentuk indah serta alami perlu dilakukan pembentukan bonsai (pembinaan) yang meliputi :
1 pengaturan cabang, ranting serta anak ranting. 2 pengawatan.
3 perundukan dengan ikatan tali. 4 pemangkasan btg, cabang, ranting, daun atau tunas daun.
5 koreksi bonsai
Baca juga: Cara Pengerdilan Bonsai Beringin Yang Paling Simpel
Proses Pembentukan Bonsai
1.Pengaturan Cabang
Untuk bonsai dengan gaya dasar tegak, tegak berliku dan miring, pengaturan cabang ialah sebagai berikut : buat bonsai dengan gaya dasar miring.
Cabang pertama arahnya antagonis dengan kemiringan btg. Jeda antar cabang sebaiknya tidak merata, renggang pada bagian bawah serta makin keatas makin rapat.
2. Pengawatan
Pengawatan dilakukan buat membantu pembentukan (membetulkan lekukan atau arah) batang, cabang atau ranting.
Ada banyak dari bonsai beringin ini seperti: bakalan bonsai beringin,gambar bonsai beringin,bonsai beringin putih.
Harga bonsai beringin, cara membuat bonsai beringin dolar, contoh makalah membuat bonsai beringin, bonsai beringin kimeng, bonsai beringin di atas batu
Kawat yang digunakan adalah kawat tembaga atau aluminium sebab tidak berkarat sebagai akibatnya tidak meracuni tumbuhan.
Akbar dawai yang dipakai lebih kurang sepertiga dari besar btg, cabang atau ranting yang dililit. Jikalau terpaksa mampu.
Menggunakan dua butir kawat sekaligus dari antar dawai tidak saling menindih. Sudut lilitan kawat kira-kira 45 derajat dengan jeda yang relatif sama. Seperti bonsai flmboyan.
3.Ikatan tali
Buat membengkokkan cabang ke arah bawah selain menggunakan dawai dapat juga menggunakan tarikan tali (tali rafia).
Ikatkan keliru satu ujung tali ke cabang yang akan ditarik kebawah serta ujung tali satunya diikatkan ke pangkal btg, pangkal akar atau pot.
4.Pemotongan / pemangkasan
Pemotongan dimaksudkan buat memberi bentuk pada bonsai dengan membuang atau memendekkan batang, cabang atau ranting.
Buat mutilasi (pembuangan) cabang usahakan di pangkal cabang tersebut dipotong datar (tidak menyisakan bekas cabang) atau agak melengkung ke dalam btg supaya luka bekas rabat cepat tertutup kulit btg.
Begitu pula dengan pemotongan ranting pada cabang. Pada pemendekan cabang atau ranting, pemotongan dilakukan miring dengan luka rabat menghadap ke atas supaya luka potongan cepat kemarau dan menutup.
Pembuangan tunas daun sebaiknya dilakukan secepat mungkin sebelum daun muda terbentuk supaya tidak terlalu poly energi yang terbuang dampak pemotongan tersebut.
Tujuan pembuangan tunas atau daun muda artinya menghindari terbentuknya cabang atau ranting yang tidak dibutuhkan. Bonsai jeruk juga demikian.
Spesifik di pengurangan daun pada galat satu cabang atau ranting merupakan untuk menyeimbangkan ukuran cabang terhadap batang atau ukuran ranting terhadap cabang.
Biasanya makin banyak daun di canang maka pertumbuhan membesar cabang tersebut lebih cepat dibandingkan dengan cabang yang daunnya sedikit.
Jadi perbanyaklah daun di cabang/ranting yang akan diperbesar ukurannya serta kebalikannya kurangi daun di cabang/ranting yang ukurannya melebihi baku.
Ukuran yang baik bagi cabang merupakan sepertiga asal berukuran batang dimana cabang tadi berada.
5.Koreksi
Koreksi merupakan penyempurnaan bentuk bonsai (atau bakalan bonsai) yang telah terlanjur keliru.
Beberapa kesalahan tadi bisa dipandang di gambar :
1. Ketua terpotong. Peliharalah satu tunas yang tumbuh dekat kepala menghadap ke muka, sehabis relatif bertenaga bengkokkan menggunakan dawai ke atas.
2. Cabang lebih akbar asal batang. Dibuang saja atau dikupas kulitnya serta dimatikan (jin) lalu dikecilkan ukurannya serta diawetkan menggunakan larutan kapur dan belerang.
3. Cabang menyilang. Dibuang tau dilakukan pengawatan buat merubah arah. proses pengawatan bonsai yang baik.
4. Cabang tumbuh pada ketinggian yang sama. Buang galat satunya.
5. Cabang tumbuh membuat lingkaran. Buang dan tinggalkan galat satunya.
6. Canag tumbuh ke arah depan. Dibuang atau dirubah arah menggunakan dawai. Kalua ukurannya telah besar buang dan buat lubang/rongga pada batangnya (uro).
7. Cabang tumbuh ke atas. Bengkokkan dengan pengawatan atau tali.
8. Cabang menggantung ke bawah. Bengkokkan ke arah yang benar dengan pengawatan.
9. Cabang saling berhubungan. Hapus bagian atau bengkokkan ke arah yang benar menggunakan traksi.
Karena proses pembuatan dan perawatan ini sangat penting dalam sebuah tanaman bonsai yang telah kita miliki, maka harus selalu kontinyu dalam merawat dan menjaga bonsai kita supaya selalu sehat dan akan hidup lama.
Baca juga: Jenis Bonsai Langka Jadi Primadona di indonesia
Demikian sedikit mengenai pembentukan bonsai beringin, semoga tips di atas tersebut berguna, terimakasih telah mampir kemari ya, selalu ikuti pekembangan asal seluruh isi artikel bennisobekti.com ya.
Jangan lupa saran dan komentarnya. Terimakasih dan semangat selalu buat kemajuan semua tanaman bonsai yang menjadi kebanggan kita seluruh, selamat mencoba. Wassalamualaikum.Wr.Wb. (bsc)
Komentar